Workshop Kurikulum SMAN 10 Depok "Memupuk Kreatifitas Untuk Pembelajaran Bermakna di Masa Pandemi"

SMAN 10 Depok, 15 Juli 2021. SMAN 10 Depok berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran dari segi perencanaan. Komitmen tersebut dituangkan dalam kegiatan Workshop Kurikulum SMAN 10 Depok tahun pelajaran 2021/2022. Kegiatan tersebut diselenggarakan dari tanggal 14 - 16 Juli 2021 secara daring. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh dewan guru yang tercatat masih aktif menjadi bagian dari SMAN 10 Depok. Teknis pelaksanaannya menggunakan sistem sinkronus dan asinkronus. Sinkronus berupa penyampaian materi dari para pemateri sedangkan asinkronus berupa pengumpulan tugas dari para peserta. Pemberian materi untuk workshop kurikulum dilaksanakan dari tanggal 14 – 15 Juli 2021 dari pukul 08.00-12.00 WIB sedangkan pada tanggal 16 Juli 2021 adalah penutupan.
Workshop Kurikulum SMAN 10 Depok mendapat sambutan dari Bapak Irman selaku perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II (KCD II) Provinsi Jawa Barat. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh dewan guru atas segala dedikasinya selama ini dan mengingatkan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan serta memotivasi para guru agar tetap semangat dalam memberikan pembelajaran yang terbaik bagi peserta didik. Beliau juga dengan secara resmi membuka kegiatan workshop kurikulum SMAN 10 Depok tahun pelajaran 2020/2021.
Pemateri pada workshop kurikulum pada hari pertama berjumlah tiga orang. Pemateri pertama adalah Bapak Anwar Rusmin, S.Pd., M.Si. selaku pengawas pembina di lingkungan KCD II. Beliau menyampaikan bahwa pembelajaran selama pandemi COVID19 ditekankan pada memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan, memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi COVID19, memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar, Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru. Bapak Anwar juga menginformasikan bahwa satuan pendidikan diberikan tiga pilihan dalam menentukan kurikulum yang digunakan selama Pandemi COVID19. Pilihan pertama adalah tetap mengacu pada Standar Isi Permendikbud nomor 24 tahun 2019. Pilihan kedua adalah kurikulum yang disederhanakan sesuai Keputusan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020. Pilihan ketiga yaitu melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Pemateri kedua adalah Bapak Bheny Kisworo, S.Pd. selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Beliau menyampaikan materi terkait evaluasi pembelajaran daring di SMAN 10 Depok, Aktivasi Akun Belajara.id, dan Google Workspace for Education. Pada materi evaluasi pembelajaran daring, Bapak Bheny menyampaikan bahwa pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan sesuai perencanaan, dan di evaluasi sesuai pelaksanaan. Selain itu, Beliau juga menyampaikan beberapa hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong kegiatan pembelajaran di tahun 2021/2022 adalah mempelajari teknologi yang digunakan dalam pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran dengan benar, dan niat.
Pemateri ketiga diisi oleh Ibu Sudaryanti, S.Pd. Staf kurikulum bidang Pembelajaran di SMAN 10 Depok. Beliau menyampaikan tentang dua hal yaitu analisis keterkaitan SKL-KI-KD dan analisis keterkaitan KD-IPK-Kegiatan Pembelajaran. Beliau menjelaskan apa pentingnya SKL bagi dunia pendidikan sehingga menjadi acuan bagi standar minimal pendidikan yang lain dan apa kaitannya dengan KI, KD, dan kegiatan pembelajaran.
Pemateri pada workshop kurikulum pada hari kedua Bapak Erwan, S.Pd. Beliau menyampaikan tentang kalender pendidikan, analisis minggu efektif, program tahunan, program semester, dan kriteria ketuntasan minimal (KKM), silabus, dan RPP. Kalender pendidikan dan analisis minggu efektif saling berkaitan dimana untuk menentukan berapakah jumlah minggu yang efektif dalam satu tahun berpatokan pada kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Melalui perhitungan yang teliti maka diketahui bahwa minggu efektif di SMAN 10 Depok untuk kelas XII adalah 34 sedangkan untuk kelas XI dan X adalah 34. Jumlah minggu efektif ini kemudian dibagi dengan tuntutan KD yang harus dituntaskan oleh setiap mata pelajaran.
Alokasi minggu efektif untuk tiap KD bergantung pada kompleksitas materi dan intake di KD tersebut sehingga para guru dapat menentukan berapa KD yang dapat diajarkan dalam tiap semester. Selanjutnya, Bapak Erwan mengarahkan bagaimana menyusun program semester dengan dasarnya adalah program tahunan. Materi selanjutnya adalah analisis KKM mata pelajaran. Dasar penentuan untuk KKM adalah kompleksitas materi, daya dukung dan guru, serta intake siswa. Data analisis KKM tiap mata pelajaran menjadi acuan penentuan KKM sekolah. Materi selanjutnya adalah silabus dan RPP. Silabus untuk setiap mata pelajaran sudah diberikan oleh pemerintah sehingga para guru tinggal merubahnya sesuai kebutuhan masing-masing. Untuk RPP tidak mengalami perubahan dari tahun ajaran berikutnya dimana komponen utamanya terdiri dari tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian. Tambahan untuk RPP di SMAN 10 Depok adalah harus mencantumkan identitas. Komponen lain menjadi tidak wajib namun tetap dibolehkan jika ingin dicantumkan.
Dengan adanya kegiatan workshop kurikulum diharapkan semua pendidik memiliki persiapan dalam kegiatan pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran makin membaik dari waktu ke waktu. (Dara)
- FOJB (Forum Osis Jawa Barat)
- PENGUMUMAN PPDB 2023 TAHAP 2 SMAN 10 DEPOK
- PENGUMUMAN PPDB 2023 TAHAP 1 SMAN 10 DEPOK
- SOSIALISASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMA NEGERI 10 DEPOK TAHUN 2023
- PPDB SMA NEGERI 10 DEPOK
- Kunjungan Kerja Komisi V DPRD Provinsi Banten
- Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
- Seminar Jangan Salah Jurusan
- Workshop Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM)
- PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG (PSAJ)